TEHNIK PROPAGASI TANAMAN DENGAN CARA GRAFTING
Nama :Neni Widiastuti Suhana & Yaya
NIM : 2119080134
Tugas Biologi Terapan
1. POTENSI WILAYAH RANCAH DESA
KIARAPAYUNG
Secara
geografis wilaya Kecamatan Rancah Desa
Kiarapayung mempunyai luas wilayah sekitar 4.479 Ha, letaknya berada pada koordinat 1080 20 sampai dengan 1080 40 Bujur Timur dan 70 40 20 sampai dengan 70 41 20 Lintang Selatan. Daerah
Kiarapayung berbatasan sebelah:
·
Barat :
Kecamatan Rajadesa
·
Utara :
Kuningan
·
Timur :
Cisaga
·
Selatan :
Sukadana
Secara
umum wilayah Kiarapayung merupakan wilayah perbukitan, termasuk wilayah yang
digunakan sebagai perumahan (rumah penduduk). Wilayah perbukitan di daerah saya
banyak dimanfaatkan oleh masyarakat untuk bercocok tanam. Bercocok tanam
dilaksanakan secara bergiliran sesuai dengan musim yang efektif untuk
pertumbuhan tanaman. Tanaman yang biasanya ditanam yaitu huma, jagung,
singkong, talas, kacang tanah dan apabila musim penghujan biasanya ditanami
juga kacang-kacangan. Warga umumnya bekerja dikebun dan mencari penghasilan
secara bertani dikebun. Dari setiap pasca panen seperti biasa selalu dijumpai
berbagai tanaman penganggu yang dianggap gulma oleh masyarakat yang diantaranya
tanaman Takokak atau terung pipit (Solanum torvum Sw).
Kerajaan:
|
|
Ordo:
|
|
Famili:
|
|
Genus:
|
|
Spesies:
|
S. torvum
|
Tumbuhan ini diduga
berasal dari Amerika
Serikat tropis dan Hindia
Barat namun
sudah dikenal lama oleh masyarakat Indonesia sampai Brasil. Tumbuhan ini
sekarang sudah menyebar di seluruh daerah tropis di dunia. Untuk tumbuh, ia
memerlukan curah hujan kisaran 1000 mm per tahun dan mampu bertahan hidup
hingga ketinggian 2000 m. Pohon takokak ini dapat hidup sampai tahunan dan bisa
mencapai panjang tiga meter dan kadang-kadang lebih sesuai dengan karakteristik
habitatnya. Batangnya berambut dan berduri. Daunnya bercangap dan permukaannya
ditutupi rambut tipis yang agak rapat. Mahkota bunganya berwarna putih,
berjumlah lima. Kepala sari besar dan tegak, menutupi putiknya. Buah mudanya
berwarna hijau, yang setelah masak menjadi kuning, dengan diameter rata-rata
satu cm.
Apabila
mengingat tanaman takokak kadang –kadang akan susah dibedakan dengan tanaman
terung Terung ialah tumbuhan yang tergolong dalam Solanum melongena
L. keluarga Solanaceae dan genus Solanum. Ia berasal dari India dan Sri Lanka, dan amat berkait dengan tomatodan ubi kentang. Terung biasanya digunakan sebagai sayur untuk masakan. Nama botaninya Solanum melongena.
L. keluarga Solanaceae dan genus Solanum. Ia berasal dari India dan Sri Lanka, dan amat berkait dengan tomatodan ubi kentang. Terung biasanya digunakan sebagai sayur untuk masakan. Nama botaninya Solanum melongena.
Pohon terung ialah pohon
saka yang
seringnya ditanam sebagai pohon setahun. Ia bertumbuh sehingga 40 - 150 cm (16 - 57
inci) tingginya. Daunnya besar, dengan lobus yang kasar. Ukurannya 10 -20 cm
(4-8 inci) panjangnya dan 5 - 10 cm (2-4 inci) lebarnya. Jenis-jenis separa
liar adalah lebih besar dan bertumbuh sehingga 225 cm (7 kaki), dengan daun yang
melebihi 30 cm (12 inci) panjangnya dan 15 cm (6 inci) panjangnya. Batang pohon
seringnya berduri. Warna bunganya antara putih hingga ungu, dengan korola yang memiliki lima lobus. Stamennya berwarna kuning. Buah tepung berisi, dengan
diameter yang kurang daripada 3 cm untuk pohon liar, dan lebih besar lagi untuk
jenis yang ditanam.
Alam:
|
|
Divisi:
|
|
(tiada pangkat)
|
|
Order:
|
|
Keluarga:
|
|
Genus:
|
|
Spesies:
|
S. melongena
|
Solanum melongena L.
|
Mengingat kedua
spesies diatas jumlahnya sangat melimpah dimungkinkan akan membantu
pengembangan pertanian apabila dilakukan tehnik grafting pada kedua spesies
tersebut diatas terutama apabila dikakukan dengan benar dan dengan skala
produksi dalam jumlah besar.
2. PENGGUNAAN TEHNIK GRAFTING
SEBAGAI PEMANFAATAN POTENSI WILAYAH
Menyambung
atau Grafting merupakan metode perbanyakan vegetatif buatan. Grafting/penyambungan
adalah seni menyambungkan 2 jaringan tanaman hidup sedemikian rupa sehingga
keduanya bergabung dan tumbuh serta berkembang sebagai satu tanaman gabungan.
Teknik apapun yg memenuhi kriteria ini dpt digolongkan sebagai metode grafting.
Batang atas berupa potongan pucuk tanaman yg terdiri atas beberapa tunas dorman
yg akan berkembang menjadi tajuk, sedang batang bawah akan berkembang menjadi
sistem perakaran. Perbanyakan tanaman dengan cara grafting merupakan teknik
perbanyakan yang mahal karena memerlukan banyak tenaga terlatih dan waktu.
Teknik ini dipilih dengan pertimbangan untuk memperbanyak tanaman yg sukar/tidak dapat
diperbanyak dengan cara stek, perundukan, pemisahan, atau dg cangkok. Grafting
plg sering digunakan pd pohon ataupun tanaman bunga.
Pada
teknik perbanyakan secara Grafting perlu disediakan bagian tanaman sebagai
calon batang atas dan bagian tanaman sebagai calon batang bawah (dari tanaman
sejenis). Umumnya calon batang atas adalah tanaman yg produksinya diutamakan
sedangkan batang bawah adalah batang yg memiliki ketahanan terhadap faktor
lingkungan seperti kekeringan dan lain sebagainya. Untuk penyambungan, calon
batang bawah dipotong berbentuk huruf v sedangkan batang atasnya dipotong
menyerong kiri-kanan agr dapat diselipkan secara tepat pada batang bawah.
Setelah diselipkan secara tepat, sambungan ini lalu di ikat membentuk satu
tanaman utuh.Tanaman sambungan dibiarkan hingga tumbuh menyatu & siap untuk
ditanam.
Manfaat
penyambungan yg biasa dilakukan adalah untuk memperbaiki kualitas dan kuantitas
hasil tanaman, dihasilkan gabungan tanaman baru yg mempunyai keunggulan dari
segi perakaran dan produksinya, juga dapat mempercepat waktu berbunga dan
berbuah (tanaman berumur genjah) serta menghasilkan tanaman yang sifat berbuahnya
sama dengan induknya. Selain itu penyambungan jg dilakukan karena dapat
mengatur proporsi tanaman agar memberikan hasil yang lebih baik, tindakan ini
dilakukan khususnya pada tanaman yang berumah dua, misalnya tanaman melinjo.
Serta manfaat lain yaitu karena peremajaan tanpa menebang pohon tua, sehingga tidak
memerlukan bibit baru & menghemat biaya eksploitasi.
Langkah-langkah dalam grafting adalah sebagai berikut:
a.
Persiapkan semua alat dan bahan untuk grafting
b.
Entress atau batang atas terung, daunnya dibuang, disisakan
pangkal tangkai daun sekitar 1 milimeter dari batang.
c.
Potong batang bawah yaitu batang takokak secara horisontal,
lurus, dan usahakan pemotongan sekali tebas langsung putus.
d.
Buatlah sayatan berbentuk huruf V pada batang takokak dimulai
dari tempat hasil potongan horisontal.
e.
Buat potongan huruf V terbalik untuk entrees atau batang takokak,
kemudian potong bagian atasnya sehingga entress berukuran panjang 2-3 cm, dan
terdapat beberapa ruas.
f.
Rekatkan batang atas (terung) pada batang bawah (takokak ) mengikuti
alur huruf V. Pastikan bahwa kedua potongan huruf V sebidang sehingga ketika
direkatkan, tidak ada rongga.
g.
Ikat bidang sambungan dengan plastik pengikat, dan ditutup
dengan plastik penutup.
h.
2 (dua) minggu setelah penyambungan, buka plastik penutup.
Sedangkan plastik pengikat masih dibiarkan menempel. Plastik pengikat dapat
dibuka setelah 3-4 bulan. Keberhasilan ditandai dengan munculnya tunas dari
ruas batang terung, sekitar 2-3 milimeter saat penyambungan telah 2 minggu.
Selanjutnya tanaman yang sehat, akan berbunga setelah 2-3 bulan dari saat
penyambungan.
3. Analisis Efisiensi Bagi
Petani
Sejauh
ini buah takokak sangat jarang yang suka, sehingga buah tanaman ini biasanya
dibuang begitu saja untuk sampah. Hal inilah berbanding terbalik dengan buah
terung dipasaran sangat laku, bahkan kadang-kadang dipasaran menunjukan jumlah
yang kurang. Mengingat hal itu akan sangat bermanfaat apabila dilakukan tehnik
propagasi secara grafting sehingga tanaman takokak akan dimanfaatkan kekuatan
batang dan akarnya sementara tanaman terung akan dimanfaatkan buahnya. Analisis
data yang diperoleh disekita rumah dengan luasan 1000 m3 terdapat 34
tangkai tanaman takokak. Apabila dilakukan grafting maka aka nada 34 pohon
terung yang siap berbuah dan dapat dijual. Biasanya terung usia pertama
berbuah, tanaman terung sekali berbuah secara berkala apabila dikumpulkan dalam
seminggu rata-rata 2 kg, maka dalam sebulan akan dihasilkan 68 kg terung.
Apabila 1kg terung dihargai Rp 4500.00,- maka petani akan mendapat nilai jual
Rp. 306.000.00,-. Ini jauh lebih bernilai ekonomis daripada buah takokak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar