Segala puji hanya milik Allah Subhanahu wa Ta’ala, yang telah
memberikan kita petunjuk kepada adab yang paling sempurna dan membukakan
sebagian pintu-pintu kebaikan dan semua pintu kemenangan. Aku bersaksi bahwa
tiada ilâh yang benar kecuali Allah Subhanahu wa Ta’ala semata; yang Mahamulia
lagi Maha Pemberi. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad shallallahu ‘alaihi wa
sallam adalah hamba dan utusan-Nya. Beliau adalah manusia yang paling baik
akhlaknya. Semoga Salawat senantiasa tercurah kepada beliau, keluarga dan kaum
Muslimin yang mengikuti beliau dengan baik hingga hari kiamat.
Amma ba`du
Wahai kaum Muslimin, marilah kita bertakwa kepada Allah Subhanahu
wa Ta’ala. Marilah kita menjadi orang-orang yang jujur, berlaku baik kepada
Allah Subhanahu wa Ta’ala dan kepada seluruh makhluk, jika kita memang
benar-benar orang yang beriman. Hendaklah kita berlaku jujur, karena kejujuran
mengantarkan kepada kebaikan, dan kebaikan mengantarkan kita kepada surga.
Seseorang itu selalu berlaku jujur dan membiasakannya, hingga di sisi Allah
Subhanahu wa Ta’ala dia di tulis sebagai orang yang jujur. Orang-orang yang
jujur dalam ucapan dan perbuatannya, akan dicintai oleh Allah Subhanahu wa
Ta’ala dan dicintai oleh manusia. Setiap majelis merasa senang apabila mereka disebut,
dan hati pun menjadi menerima dengan lapang setiap kali mereka membawa berita.
Mereka memperoleh buah kejujuran mereka di dunia dan di alam kubur. Apabila
mereka di kumpulkan, setiap lisan selalu mengucapkan kata pujian bagi mereka.
Hati mereka dipenuhi rasa cinta dan persaudaraan. Dan kejujuran itu mencakup
keyakinan, ucapan dan perbuatan.
Jujur dalam keyakinan maksudnya adalah keikhlasan seseorang dalam
beramal. Ia tidak mengerjakan amalan karena riyâ` ataupun sum`ah. Adapun jujur
dalam ucapan, maksudnya dia jujur dengan berita yang disampaikan kepadanya
serta ucapannya sesuai dengan kenyataan. Dia tidak memberikan kabar berita yang
menyelisihi kenyataan/realita, baik ketika sungguh-sungguh maupun senda gurau;
baik ketika senang maupun sempit. Dia selalu menyampaikan berita dalam keadaan
sempit maupun lapang; dalam keadaan marah maupun ridha, dalam seluruh
muamalahnya, baik berupa sewa menyewa maupun jual beli. Adapun jujur dalam
perbuatan, maksudnya adalah ia mengikuti Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
dalam amal ibadahnya dan semua muamalahnya, dengan nasehat yang
sungguh-sungguh. Jika dia bekerja untuk orang lain, ia pun bersungguh-sungguh
dan menyelesaikannya.
Kita jangan berkata dusta. Karena sesungguhnya dusta itu
mengantarkan kepada perbuatan dosa dan perbuatan dosa itu menyebabkan masuk
neraka. Seseorang itu bila senantiasa berbuat dusta niscaya ditulis di sisi
Allah Ta’ala sebagai pendusta. Dusta itu dibenci oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala
dan manusia. Jika dia menyampaikan berita, beritanya tidak tsiqah (terpercaya).
Ketahuilah bahwa dusta ini juga mencakup keyakinan, perbuatan dan perkataan.
Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya,
niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan
sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang
tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa
yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka
kerjakan (Qs Hûd/11:15-16)
Aku adalah pemimpin di rumah yang ada tengah di surga bagi
orang-orang yang meninggalkan dusta, walaupun dalam keadaan senda gurau.(HR.
Abu Dâwud 4800 dari hadits Umâmah radhiallahu ‘anhu)
Dusta itu memiliki tingkatan yang berbeda-beda. Semakin besar
madharatnya, semakin besar pula dosanya. Adapun dusta dalam perbuatan,
maksudnya adalah orang yang perbuatannya menyelisihi ucapannya. Seperti orang
yang berpura-pura memberikan nasehat, padahal dia hendak menipu; seperti orang
yang menampakkan bagian barang dagangannya yang baik-baik, padahal sebaliknya.
Wahai kaum Muslimin, mari kita bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan menegakkan kejujuran dalam segala kondisi agar kita mendapatkan keberuntungan. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar. (Qs at-Taubah/9:119)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar